Sabtu, 14 September 2013

Tiga dan Itu Mustahil

Mencintai orang biasa saja bukan? Dengan melihat matanya, sentuhan tanganya, dan genggaman serta perlindungan hangatnya. Itu biasa bukan? Tapi bagaimana jika 3 hal tadi itu dilakukan kan oleh orang-orang yang berbeda. Dilakukan oleh 3 pria? Bagaimana?
Mencintai 3 pria?.. bukan, aku tidak mengerti arti cinta itu
Hanya menyayangi.. ya hanya menyayangi 3 pria itu baru benarr
Sungguh aku benar-benar sekarang tambah tidak mengerti dengan kehidupan yang aku jalani. Aku benar-benar tidak tahu perasaan yang kurasa ini. Jujur aku telah lelah dengan perasaan masa lalu ku dulu, ditambah lagi dengan perasaan sekarang yang kurasa. Aku benar-benar-benar lelah tuhan. Kapan aku bisa tenang? Aku ingin seperti mereka yang tidak terlalu memikirkan perasaannya.
Bahkan dengan sekarang aku telah sedikit demi sedikit melupakan masa laluku... membuka hati kembali... memulai kehidupanku... mencerna kembali arti sebuah perasaan.... menghapus satu demi satu memori itu.... membiarkan semuanya berjalan seperti adanya... tidak banyak mengeluh dengan semuanya... membiarkan orang melalui kehidupanku... dan sekarang apa yang terjadi??? 3 pria sekaligus masuk dalam perasaan dan juga fikiranku!!!! 3 pria? Tuhan, apakah kau bercanda? Membiarkan semua ini terjadi? Membiarkan aku mengukir nama mereka didalam ruang hati ini? Tuhan, sungguh aku tidak mengerti.. mengapa kau biarkan aku hanyut dalam rasa kesepianku? Aku lelah tuhan.. benar-benar-benar lelah.
Aku tahu tuhan, dulu akulah yang meminta kepadaMu agar hidupku lebih berwarna. Memang berwarna, lebih berwarna dari yang kupinta. Aku bersyukur. Tapi semua ini membuatku semakin lelah. Kenapa tidak? 3 pria yang kusayangi itu, yang telah menguasai dan menempati perasaan dan juga fikiranku ini adalah sosk-sosok pria yang tidak mungkin bisa kuraih, tidak mungkin bida ku genggam dan takkan muungkin bisa bersamaku. Sekarang, apa yang harus kulakukan tuhan? Kau pasti tahu... karna Kau maha tahu:)
3 pria? Ya, 3 pria.. sempurna bukan hidupku? Hahaha sesuatu yang sangat tidak mungkin bagi seorang wanita. Aku mneyayangi meraka.. tapi mereka? Aku sendiri tidak tahu apa yang mereka fikirkan saat didekatku.. apakah mereka bahagia, apakah mereka juga memikirkanku.. apakah mereka juga menginginkanku seperti aku menginginkan mereka.. sudahlah, tak bisa aku menerkanya.
Pria pertama.. anggap saja namanya ilham. Ini hanya nama samaran. Dia adalah teman adik sepupuku. Dia adik kelasku juga. Aku tidak begitu tahu tentang dirinya. Yang aku tahu juga dia adalah adik dari temannya temanku. Dia baik sekali. Senyumannya membuat aku juga ikut tersenyum. Terlebih lagi matanya. Setiap kali aku menatap matanya.. oh tuhaan.. tidak bisa kujelaskan dengan kata-kata. Ini kali pertamanya aku menyayangi orang yang lebih muda dibanding aku. Dia tidak pernah menyentuhku, tetapi tatapan matanya itu membuatku nyaman menatapnya.
Pria kedua.. anggap saja namanya heru. Ini juga nama samaran. Dia adalah temanku. Teman sekelasku. Aku mengenalnya dengan baik. Pria yang baik yang juga selalu membuatku tertawa bila didekatnya. Disampingnya aku merasa nyaman. Kami sering berdua, bagaimana tidak? Karna kami sekelas. Dulu kedekatan ku dengannya hanya kuanggap sebatas teman dan tidak lebih.. tapi lama kelamaan kedekatan ini membuatku canggung berdada didekatnya. Terlebih.. terlebih saat, saat dia menyentuh tanganku. Tangan kami sering bergenggaman. Saling mengukir nama ditangan itu. Dia juga sering melingungiku. Tapi ntahlah.. aku tidak mengerti dengan arti sikap itu. Sikap itu ditunjukkannya hanya saat didalam kelas. Tapi diluar kelas? Aku tidak tahu, karna diluar kelas aku jarang bertemu dengannya. Aku harap ini hanya sikap sebagai teman. Ya, begitulah dan tidak lebih. Karnpa apa? Aku tidak ingin membuatku canggung diantara teman-teman pria sekelasku yang lainnya. Karna aku bersamanya. Aku tidak ingin. Cukup dengan keadaan seperti ini, walau itu semua menyiksa perasaanku juga.
Pria ketiga... anggap saja namanya guntur. Dia bukan adik kelasku, juga bukan teman sekelasku. Kami memang satu sekolah. Aku sangat-sangat-sangat mengenalnya. Bagaimana tidak? Dia adalah teman baikku. Tapi hanya baru sekarang dekatnya. Dia idiot. Cukup dengan kata “idiot” itu aku mengenalnya. Dia berbeda dengan pria lainnya. Menurutku. Kenapa aku menyayanginya? Karena genggamannya dan perlindungan hangatnya kepadaku. Ini rahasia. Tapi dia selalu menggenggamku.. kemana saja dia selalu memegangiku. Dia juga selalu melindungiku dengan hangatnya aku bisa merasa nyaman bersamanya. Aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskan sikapnya kepadaku.. tapi menurutku aku merasa terlindungi, sama seperti dulu, saat bersama mantanku. Aku menyayanginya. Aku juga ingin dia menyayangiku, tapi hanya sebatas teman. Cukup sebatas teman. Aku tidak ingin canggung saat bersamanya. Aku tidak ingin dia menganggap lebih dariku. Tidak ingin, tuhan. Walau itu menyakitkan hatiku.
Ketiga pria itu.. aku memang menginginkan mereka. Cukup berada disisiku selalu, itu sudah membuatku bahagia. Aku mencoba berfikir positif tentang bagaimana sikap mereka terhadapku. Ilham hanya menganggapku kakak kelas yang dia segani. Heru hanya menganggapku sebaai teman atau sahabatnya. Dan guntur hanya menganggapku sebagai sahabat atau bahkan adik perempuannya. Ya, cukup sebatas itu, aku sudah bahagia berada disisi pria-pria ku itu. Memang sakit, tapi akan lebih sakit lagi bila hubungan ini lebih dari yang sekarang ini. Akan sangat-sangat-sangat sakit malah. Maka itu, aku akan mencoba untuk menjalaninya seperti biasa, tanpa mengatur jarak diantara mereka. Aku yakin, perasaan ini sedikit demi sedikit akan hilang bersamaan dengan kedekatan kami. Contoh saja temanku, anggap saja namanya cacha. Ya, begitu banyak pria didekatnya.. malah rata-rata temannya adalah pria-pria. Tapi kenapa bisa dia menjalaninya, tanpa menganggap lebih tentang sikap pria-pria itu kepadanya? Kenapa bisa? Inilah yang ingin kucoba. Seperti cacha. Tapi tidak untuk menjadi diri cacha.
Hanya itu


0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Template by YummyLolly.com